Sumurgung, berita desa. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur mengundang 4 Desa dari 3 kecamatan yang ada di kabupaten Tuban mengikuti Orientasi Program Desa Berdaya Tahun 2023. Kecamatan Tuban salah satu dari 13 Kabupaten yang mengikuti kegiatan ini diantaranya; Sidoarjo, Mojokerto, Madiun, Magetan, Ngawi, Nganjuk, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Kota Batu. Dalam kegiatan ini masing-masing peserta perwakilan dari desa dituntut aktif berinovasi untuk memajukan desanya. Juma’t (3/3)
“Program kami di Provinsi ada klinik Bumdes, Desa Berdaya, Jatim Puspa, program yang ada memiliki tujuannya masing-masing. Untuk Desa Berdaya ini ada bantuan khusus keuangan yang ditetapkan melalui surat gubernur, juga memberikan kepada desa untuk menggunakan dana khusus sesuai dengan petunjuk operasional program desa berdaya” Tutur Ir. Budi Sarwoto M.M Kadis Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa Provinsi. Jawa Timur
Desa berdaya merupakan suatu program pembangunan masyarakat desa yang memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah desa yang mandiri dan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dengan mengembangkan potensi dan mengoptimalkan aset yang dimiliki desa.
(baca juga; https://gayam-bjn.desa.id/artikel/2022/3/4/program-pemberdayaan-masyarakat-dan-desa-di-provinsi-jawa-timur-tahun-2022)
Farhan (koordinator Rumah Baca Harapan Desa Sumurgung) yang mewakili undangan bersama Kasi Kesra Desa Sumurgung menerangkan potensi desa yang meliputi; Batik Warna Alam, Pasar Mbongkol dan Serabih Lodeh (kuliner khas Mbongkol) menjadi perhatian utama. Pemerintah desa bersama mitra program batik warna alam dari BAZNAS RI dan Sahabat Pulau Indonesia ikut mendorong kemajuan ekonomi desa.
Pada kesempatan lain pendamping BAZNAS menerangkan “dalam program ini kami ikut mendorong ekonomi kreatif desa. Ada program eco fashion community, juga pengembangan desa wisata budaya” Musyawir. Sementara itu Sahabat Pulau Indonesia juga menggagas konsep bisni batik yang berkelanjutan. Produk unggulan wisata budaya adalah batik tulis pewarnaan alam.
Kegiatan orientasi desa berdaya yang dilakukan selama 3 hari di Batu Malang memastikan kader pemberdayaan masyarakat desa mendapatkan ilmu dan pengalaman. “Kita harus memilih 30 orang KPMD mendampingi kegiatan-kegiatan kita.” Tegas Budi Sarwoto. Dia juga menambahkan Kegiatan ini membawa manfaat bagi kemajuan desa kita dan tentunya peningkatan kesejahteraan warga desa” tutupnya.
(M.F)